Senin, 01 Juni 2009

Tahura Wan Abdul Rahman-Lampung

Tahura Wan Abdul Rahman (luas: 22.249,31 ha) adalah salah satu dari 14 Taman Hutan Raya di Indonesia. Ditetapkan sebagai Tahura Wan Abdul Rahman berdasarkan SK Menhut No. 408/Kpts-II/93 dikelola oleh Pemerintah Daerah Provinsi Lampung sesuai UU No. 22 tahun 1999, PP No. 25 Th. 2000, Keputusan Menhut No. 107/Kpts-II/2003 serta Keputusan Gubernur Lampung No. 03 tahun 2003.

Secara administratif Tahura Wan Abdul Rahman berada di Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kedodong, Gedong Tataan dan Padang Cermin Kota Madya Bandar Lampung. Di dalam kawasan terdapat 4 (empat) buah gunung, yaitu: G. Rantai (1.671 m), G. Pesawar (661 m), G. Betung (1.240 m), dan G. Tangkit Ulu Padang Ratu (1.600 m).
Memiliki ketinggian 1600 dpl dengan topografi yang bergelombang dan berbukit, sementara dipuncaknya adalah gunung betung, gunung pesawaran, gunung ratai dan gunung tangkit padang ratu, sementara sungai-sungai banyak bermuara disana, seperti sungai Way Semak, Way Padang Ratu dan Way Rati dan wilayah ini terdiri atas vegetasi hutan alam (37,06 %), belukar (25,90 %) alang-alang (3,5 %) dan kebun/ladang (32,76 %), dibagi menjadi dua blok pengelolaan yaitu blok perlindungan dengan luas 11.150 ha dan blok pemanfaatan seluas 11.099 ha.
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman sebelumnya merupakan kawasan hutan lindung register 19 Gunung Betung dengan luas 22.249,31 Hektar, tetapi sesuai dengan potensi alam yang dimiliki, maka kawasan tersebut dikembangkan dengan fungsi antara lain sebagai tempat koleksi flora dan fauna alami, jenis asli maupun bukan asli, sebagai tempat untuk penelitian, pariwisata dan rekreasi, berfungsi sebagai perlindungan system penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

Vegetasi hutan di Tahura Wan Abdul Rahman memiliki tipe vegetasi hutan hujan tropis yang didominasi oleh Medang (Litsea firmahoa), Rasamala (Altingia excelsa), Merawan (Hopea mengawan) dan berbagai jenis anggrek, pakis dan rotan. Potensi fauna antara lain: Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Kambing hutan (Nemorchaedus sumatrensis), Rusa (Cervus timorensis) dan Beruang madu (Helarector melayanus).

Potensi alam lainnya yang dapat menarik wisatawan adalah beberapa air terjun alami seperti Air terjun Sinar Tiga yang memiliki ketinggian 70 m dengan lebar 6 – 10 m, air terjun Gunung Minggu yang digunakan oleh pengunjung sebagai shower alam, air terjun Talang Rabun memiliki tinggi 30 m, air terjun Tanah Longsor 35 m, air terjun Penyairan 35 m, air terjun Bidadari 20 m dan air terjun Talang Mulya 30 m. Masih banyak air terjun di tahura WAR ini seperti air terjun Gunung Tanjung, Batu Lapis Mata Dewa, Pelangi, Batu Perahu, Kupu Jambu, Tawon, Way Awi, Way Ngeluh dan air terjun Sungai Langka.
Sekitar 80 % luas hutan Tahura berada di Kabupaten Pesawaran, 15 km dari kota Bandarlampung. Terdapat 47 titik pemukiman di Tahura WAR. Sensus 2002 menunjukkan 23.489 KK tinggal di dalam hutan. Dinas Kehutanan telah membuat Master Plan pengembangan Tahura WAR, tinggal menunggu persetujuan dari Departemen Kehutanan.Obyek wisata alam yang memiliki daya tarik wisatawan adalah 5 (lima) buah air terjun.*Sumber:MKI-2008

1 komentar:

  1. Temukan berbagai macam informasi wisata yang ada di Indonesia beserta makna/arti/cerita tentang wisata tersebut yang ada di indonesia
    Dan juga artikel-artikel tentang wisata di wisataIndonesiaraya.com dan like page facebook wisataIndonesiaraya.com

    BalasHapus